Kebaktian Umum Minggu, 17 Oktober 2021 - Oleh: Sdr. Joseph Wisesa N
Mengenal Kasih Karunia
Yunus 1:17-2:10
Jemaat yang baik, berdasarkan firman TUHAN yang telah kita baca bersama, maka ada dua pertanyaan bersama kita, yakni: (1) Seperti apa kasih karunia?; (2) Dimana kita menemukan kasih karunia?
Pertama, Jika kita berdiskusi tentang seperti apa kasih karunia? Maka umumnya, banyak orang yang berbicara mengenai hal tersebut, tetapi banyak diantara kita sulit memahami dan mengenalnya, karena ABSTRAK. Dalam peristiwa Yunus yang dilempar ke tengah laut lalu Allah
menyelamatkannya dengan cara ikan besar menelannya. Dari peristiwa Yunus, kita diajak untuk mengenal bahwa kasih karunia Allah adalah kasih yang MENYADARKAN, MEMBEBASKAN, dan MENGAJARKAN. Yunus disadarkan oleh Allah bahwa pelariannya dari panggilan Allah adalah suatu hal yang salah. lalu Yunus dibebaskan dari ikan besar oleh Allah untuk membuktikan kasih-Nya begitu besar bagi semua orang, bahkan para pendosa. Pada akhirnya Yunus diajarkan oleh Allah bahwa kasih karunia itu indah, menghibur, dan agung (sesuai dengan nilai-nilai ilahi Allah). kasih karunia seperti seorang SAHABAT yang selalu ada untuk kita dan seorang GURU yang selalu mendidik kita.
Kedua, kita perlu memahami bahwa kasih karunia beragam bentukya, bahkan dalam bentuk "bahaya," seperti Yunus yang ditelan ikan besar sekalipun, jika itu adalah perbuatan Allah, hal itu adalah kasih karunia. Jika kita semua bertanya-tanya dimana kita bisa menemukannya, maka ada beberapa hal yang perlu kita perhatikan, sebagai berikut: (1) kasih karunia dapat kita temukan sewaktu kita mengalami kegagalan total; (2) kasih karunia dapat kita temukan sewaktu Yesus menjadi satu-satunya yang kita miliki; dan (3) kasih karunia dapat kita temukan sewaktu berada dan berdoa di posisi hidup yang sungguh teramat rendah. Apa maksudnya? Jemaat yang baik, ada sebuah perumpamaan tentang air mineral. kita semua pasti pernah minum air mineral bagaimana rasanya? Pasti sungguh menyejukkan. Jika kita minum air mineral dikala kita tidak haus atau kepedesan tentu biasa-biasa saja, tetapi lain halnya sewaktu kita haus atau kepedesan saat mengkonsumsi makanan pedas lalu minum air mineral, bahkan yang dingin itu seperti hal yang menyegarkan bahkan membebaskan.
Kasih karunia seumpama air mineral. Jika kita tidak haus lalu kita minum, kasih karunia seringkali tidak kita rasakan, tetapi ketika kita haus atau satu- satunya yang kita perlukan air mineral, maka akan sungguh berbeda pengalaman kita. Jemaat, mari kita belajar untuk MENEMUKAN dan MENGENAL kasih karunia dengan memposisikan Yesus Kristus satu-satunya
dalam kehidupan kita. Benarlah demikian jika ada pepatah "tak kenal maka tak sayang." Selain itu, mari HIDUPKAN dan BAGIKAN kasih karunia itu kepada sesama kita siapapun mereka, apapun latar belakang mereka.
Tuhan Yesus memberkati. (JosephW.N)