Penyangkalan Diri


Renungan iGrow 20 Dec 2022

Selasa, 20 Desember 2022
PENYANGKALAN DIRI
Bacaan Alkitab Yesaya 53

Ayat Emas Yesaya 53:7
Dia dianiaya, tetapi dia membiarkan diri ditindas dan tidak membuka mulutnya seperti anak domba yang dibawa ke pembantaian; seperti induk domba yang kelu di depan orang-orang yang menggunting bulunya, ia tidak membuka mulutnya.

Teks yang kita baca pada hari ini adalah menunjuk kepada sosok pribadi Yesus Kristus, Tuhan kita. Sekitar 700 tahun sebelum kelahiran Bayi Natal, Yesaya dengan pertolongan Roh Kudus menuliskan nubuatan tentang Dia.

Allah yang adalah pemilik segalanya, saat datang ke dunia digambarkan tidak tampan dan tak semarak (ayat 2), dihina, dihindari orang, sengsara, menderita kesakitan (ayat 3), ditikam, diremukkan (ayat 5), dianiaya (ayat 7), ditahan, dihukum (ayat 8), kuburnya di antara orang fasik (ayat 9), jiwanya susah (ayat 11).

Dia direndahkan, dihina dan tidak dihargai bukan hanya sebagai Tuhan, tetapi juga sebagai manusia. Tetapi Dia tetap taat, setia dengan tugas-Nya. Meski sebenarnya jikalau mau menghindar, Dia pun bisa melakukannya. Dia menerima segala perlakuan buruk itu, dengan tidak membuka mulut (bdk. Mat. 26:63). Bagaimana dengan kita, bila suatu saat menerima perlakuan dari sesama kita, di manapun, yang merendahkan kita? Bisakah kita tetap diam, tidak memberontak, seperti yang Yesus lakukan?

Doa
Ya Tuhan, kadang bahkan kerap kami gagal untuk penyangkalan diri. Kami sombong, menempatkan diri kami begitu tinggi, sehingga mudah tersinggung. Ampunilah kami Tuhan Yesus. Amin. (sb)