Kesalehan yang Sejati


Renungan iGrow 25 Dec 2022

Minggu, 25 Desember 2022
KESALEHAN YANG SEJATI
Bacaan Alkitab: Yesaya 58

Ayat Emas: Yesaya 58:6
Bukan! Berpuasa yang Kukehendaki, ialah supaya engkau membuka belenggu-belenggu kelaliman, dan melepaskan tali-tali kuk, supaya engkau memerdekakan orang yang teraniaya dan mematahkan setiap kuk.

Apakah kita pernah merasa bahwa dengan rajin ke gereja, memberi persepuluhan, berpuasa, merupakan tanda kesalehan yang diperkenan Tuhan? Kesalahan yang sering terjadi adalah merasa diri benar dan rohani. Berasumsi bahwa dengan melakukan ritual agamanya di hadapan Allah maka ia sudah menjadi orang yang saleh tanpa peduli dengan perasaan orang di sekitarnya adalah tidak benar.

Bangsa Israel terjebak dalam kondisi seperti itu. Sepertinya mereka hidup saleh di hadapan Tuhan. Namun bukan kesalehan seperti ini yang diinginkan Tuhan. Yang diinginkan-Nya adalah sebuah kesalehan sejati yang terwujud dalam tindakan memerhatikan kebutuhan-kebutuhan orang-orang yang terbelenggu, teraniaya, kelaparan, tak berpakaian dan tak punya saudara (ayat 6-7). Dengan tegas Tuhan menyatakan bahwa mereka bersalah dan berdosa.

Natal sejatinya mengingatkan kita bahwa sama seperti Tuhan Yesus datang ke dunia ini untuk menolong kita, maka kita pun harus menjadikan momen indah ini sebagai kesempatan untuk mengulurkan tangan kepada mereka yang sangat membutuhkan pertolongan. Bergerak dan beraksilah! Inilah kesalehan yang sejati.

Doa
Tuhan, ajar kami di hari Natal ini untuk mengulurkan tangan kepada mereka yang membutuhkan pertolongan. Amin. (AV)