Kebaktian Umum GKMI Gloria Patri Minggu, 19 Juni 2022 – Oleh: Sdr. Juan Imanuel S.


Kebaktian 19 Jun 2022

Pokok Anggur Sejati
Yohanes 15:1-8

Kehidupan yang kita lewati hari demi hari tidaklah berjalan semulus yang kita bayangkan dan pikirkan. Berjalannya waktu, hidup ini terasa semakin sulit bahkan terasa tidak ada jalan keluarnya. Pergumulan demi pergumulan terus datang dan kesulitan yang dihadapi terasa tidak ada pertolongan yang datang menolong kita. Apakah kesulitan yang kita alami terasa sebagai hukuman Tuhan atau bahkan Tuhan membiarkan kita? Siapakah sejatinya kita saat ini dan tujuan kita sebagai orang percaya?

Pada bagian ini menjelaskan pokok anggur yang benar itu seperti apa. Tentu ini merupakan penjelasan Tuhan Yesus kepada murid-murd-Nya di masa itu bahkan kepada kita juga yang adalah murid-murid-Nya. Menjelang kepergiannya Tuhan Yesus memberikan penjelasan bagaimana sejatinya murid yang berkenan dihadapan-Nya. Murid yang berbuah banyak dan bukan suam-suam. Berkaitan dengan pergumulan kita saat ini, tentu saja Tuhan Yesus tahu dan Dia tidak membiarkannya.

Tuhan Yesus yang adalah pokok anggurnya yang sejati (1a), Bapa adalah pengusahanya (1b), kita adalah ranting-rantingnya (5b) dan buahnya adalah pikiran, sikap dan tindakan untuk memuliakan Tuhan (8). Dengan mengetahui semuanya, segala pergumulan yang dihadapi, Tuhan tentu bekerja untuk memangkas ranting-ranting yang tidak akan menghasilkan buah, Dia memotongnya untuk kebaikan kita sehingga kita dapat berbuah. Apa yang dipotongnya? Dan apakah hubungannya dengan pergumulan kita?

Tuhan memangkas itu semua untuk memberikan kita jalan hidup yang lebih baik dari sebelumnya, kehidupan yang memuliakan Tuhan sepanjang hidup kita yang semakin hari semakin berbuah banyak. Jadi segala kesulitan, pergumulan kita, itu semua adalah luka dari bekas potongan yang Tuhan bersihkan, bisa jadi ranting yang tidak dapat berbuah itu adalah perhambaan kita kepada uang, kebergantungan kita kepada sesuatu yang memusatkan hati dan pikiran kita.

Buah yang berlimpah dan manis rasanya membawa sukacita bagi pengusahanya, yaitu Bapa kita. Karena tindakan, pikiran perbuatan kita membawa kemuliaan bagi-Nya. Tetapi bukan menjadi hasil akhir dari segala sesuatu. Tetapi segala sesuatu telah Tuhan Yesus lakukan dengan karya keselamatan-Nya. Bukanlah hasil usaha kita untuk mendapatkan keselamatan, tetapi kesadaran kita adalah murid-murid-Nya dan untuk kemuliaan-Nya. To God Be The Glory. (Juna Immanuel S.)