Kebaktian Umum Minggu, 7 November 2021 - Oleh: Ibu Vonny Rumagit
Iman yang Konsisten
2 Raja-Raja 12: 1-3
Iman Tangan Kecil
Raja Yoas tadinya melakukan semua yang benar di mata Allah, namun di kemudian hari ia mulai mempersembahkan dan membakar korban bakaran di bukit-bukit pengorbanan. Yoas mulai tidak sepenuhnya mempercayai Allah. Hatinya beralih.
Iman yang konsisten bukan iman yang selalu di atas dan teguh kuat. Namun lebih kepada iman yang di keadaan kita baik atau buruk, di puncak atau di lembah, kita tetap mempercayai Allah yang sama. Iman yang tidak beralih percaya kepada diri sendiri, orang lain atau apapun selain Tuhan. Iman yang tidak pernah independen tapi yang selalu bergantung dan makin bergantung pada Tuhan.
Iman adalah tangan kecil kita yang digenggam kuat oleh tangan Tuhan yang kokoh. Yang artinya kekuatan iman bukan berada di tangan kita yang lemah dan terbatas, tapi berada di kekuasaan Allah yang tak ada tandingan-Nya. Tangan kita bisa lemah dan bisa tergelincir jika tangan Tuhan tidak cukup kuat erat menggenggamnya.
Iman Itu Personal
Tuhan mengirim Imam Yoyada untuk mengasuh dan mengajarkan tentang kebenaran pada Yoas, namun setelah Yoyada meninggal, iman Yoas berubah. Setiap orang sesungguhnya harus mengalami pertemuan pribadi dan mendalam dengan Tuhan. Bukan tinggal di bawah bayang-bayang iman dan pengalaman rohani orang lain.
Fase tertinggi iman kita bukan pada waktu kita melakukan kegiatan-kegiatan rohani, tapi pada saat kita mengalami perjumpaan sendiri dengan Tuhan dan menerima pesan kebenaran melalui berbagai peristiwa kehidupan. (VEJ)