Kebaktian Umum Minggu Adven II GKMI Gloria Patri – Oleh: Pdt. Daniel K. Listijabudi
Hati Yusuf
Matius 1:18-25
Yusuf mau memasuki kerentanan situasi. Ia sedang gamang dan menimbang-nimbang...... Di situasi semacam itu, Allah mengintervensi: menguatkan Yusuf melalui kehadiran malaikat dalam mimpi yang membawa pesan yang menunjukkan alasan dari segala sesuatunya. Akibatnya telak: Yusuf yang tadinya ingin menceraikan Maria berubah menjadi mengambil Maria sebagai istrinya. Mengapa? Karena ia tahu hal ihwal dari peristiwa kehamilan Maria. Itu bukan aib, tetapi justru awal dari peristiwa penyelamatan Allah bagi seluruh dunia ini. Yesus, nama bayi itu, mengandung makna dan harapan. Yakni bahwa Ia akan menyelamatkan manusia dari dosa (Yesus/ Yunani= Yosua/ Yehoshua/ Ibrani, berarti: Allah menyelamatkan). Ia juga disebut Imanuel yang berarti Allah (El) beserta/ dengan kita (immanu: "with us"). Yusuf sadar sepenuhnya sekarang, anak yang di kandungan Maria akan menghadirkan dua hal bagi dunia: selamat dan penyertaan. Itulah sebabnya ia berubah dari ragu menjadi mantap, dari hendak menceraikan menjadi mengambil Maria yang hamil itu sebagai istrinya. Nama yang mengandung makna dan harapan itulah yang bagi Yesus menjadi penguat kerentanan realitas yang ia masuki.
Iman Yusuf adalah iman orang yang dalam kesediaannya memasuki kerentanan, membuka hati pada kehadiran Allah dalam kerentanan itu. Patut kita catat, bahwa kesediaan Yusuf tidak meniadakan kerentanan sosio-kultural yang dihadapinya dan Maria. Misteri selalu membayangi peristiwa karya Roh Kudus yang menghadirkan janin dalam rahim Maria. Hal ini masih terus ramai diperbincangkan dalam kajian Yesus Historis, yakni pendekatan historis yang berasumsi dapat "menemukan" apa dan bagaimana Yesus yang sesungguh-sungguhnya, terlepas dari perspektif iman kepada Yesus Sang Kristus. Dulu dan sekarang, peristiwa Natal dan misteri yang terkandung
didalamnya selalu melampui rasio analisis manusia. Ketegangan tetap ada, namun disikapi dengan hati sepenuhnya paham akan makna dan oleh karenanya merasakan ketenangan dan kehangatan batin. (DKL)