Kebaktian Umum GKMI Gloria Patri Minggu, 26 Juni 2022 – Oleh: Pdt. Timotius Adhi Dharma


Kebaktian 26 Jun 2022

Ketekunan Orang Kristen
Matius 16:13-20

Akibat pandemi yang berkepanjangan, banyak orang kembali mempertanyakan apa itu Gereja dan mengapa kita perlu tekun bergereja? Bukankah ibadah sekarang ini bisa diakses dari mana saja dan kapan saja? Lalu mengapa kita harus pergi ke Gereja? Dan disisi yang lain para Hamba Tuhan dan Majelis Jemaat juga bertanya bagaimana caranya kita mengembalikan umat untuk kembali semarak datang bergereja?

Saudara, hari ini saya akan mengajak Saudara semua untuk merenungkan esensi Gereja sebagaimana yang dikatakan sendiri oleh Tuhan Yesus kepada para murid-Nya, melalui pembacaan Matius 16:13-20. Menurut teks bacaan kita, Gereja itu didirikan oleh Tuhan Yesus sendiri untuk menjaga dan membawa umat-Nya fokus pada Kerajaan Allah dan kebenarannya. Umat harus diajarkan pada apa yang paling mendasar dari pencarian hidup, agar mereka:

1. Terhindar dari kuasa alam maut
2. Mendapatkan kepastian kunci Kerajaan Sorga
3. Kuasa untuk mengikat dan melepaskan.

Wow... Inilah yang sesungguhnya dicari oleh semua orang disepanjang zaman. Pertanyaannya bagaimana kita bisa memperoleh semuanya itu? Apa yang harus kita lakukan?

Jika kita mengamati perikop bacaan kita, maka untuk mendapatkan itu semua, para murid Tuhan Yesus harus menjawab dua pertanyaan penting.

Pertama, siapakah Anak Manusia itu?
Kedua, siapakah Tuhan Yesus bagimu?

Kedua pertanyaan tersebut sesungguhnya adalah pertanyaan hakiki yang harus dijawab oleh para murid dan juga yang harus kita jawab saat ini. Kedua pertanyaan tersebut harus terus digumuli dan dijawab juga oleh Gereja, sepanjang waktu. Sebab hanya dengan berfokus pada 2 hal tersebut, gereja akan kokoh berdiri, seperti berdiri diatas batu karang. Jika tidak, maka Gereja hanya akan sibuk dengan berbagai acara sampingan yang bukan utama. Akibatnya akan muncuk kebingungan, konflik dan perebutan kekuasaan.

Sekali lagi, Gereja ada untuk menjawab dan mendampingi umat untuk menemukan siapa dirinya dan siapa Tuhannya. Jika ini yang terjadi maka Gereja akan menjadi wahana perjalanan spiritualitas yang merekatkan satu dengan yang lain dan saling mencerahkan. Umat dan Hamba Tuhan akan rajin dan tekun untuk bersekutu dan menjalani perjalanan spiritual bersama sama, tahap demi tahap sampai mendapati karunia untuk mengalahkan alam maut, kepastian kunci Kerajaan Sorga dan kuasa untuk mengikat apa yang perlu diikat dan melepaskan apa yang perlu dilepaskan. Gereja akan menjadi tempat bersekutu yang indah dan teman seperjalanan yang mencerahkan.

(TAD-Ani)